Wednesday, October 5, 2011

PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL

PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL BAB V.
PERILAKU ORGANISASI (PO) atau OB

Persepsi dan mengapa penting.
Suatu Proses yang ditempuh individu untuk mengatur dan menafsirkan kesan-kesan indera/sensoris mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka.

Faktor yang mempengaruhi Persepsi

Pelaku Persepsi
Krakteristik pribadi yang mempengaruhi :
1. sikap ,
2. motif,
3. kepentingan atau minat ,
4. pengalaman masa lalu,
5. pengharapan (ekspektasi).

Target
Target tidak dapat terlepas dari situasi sekelilingnya.
1. Hal baru,
2. Gerakan ,
3. bunyi ,
4. ukuran,
5. latar belakang,
6. kedekatan.
Contoh : suatu gambar bisa bermakna ganda jika kita lihat dari cara pandang yang berbeda.

Situasi
Pada situasi yang berbeda walaupun target dan sipenilai (pemersepsi sama) tapi hasil bisa lain pada saat yang berbeda.
1. Waktu,
2. Keadaan kerja,
3. Keadaan Sosial.

Persepsi Orang : Membuat Penilaian thd orang lain

Teori Atribusi (Hubungan)
Bila Individu-individu mengamati perilaku, mereka mencoba melihat apakah itu disebabkan faktor internal atau eksternal.
Pencarian internal atau eksternal itu juga berdasarkan 3 faktor, yaitu ;
1. Kekhususan
Kelakuannya luar biasa atau tidak. Jika luar biasa maka faktor eksternal. Jika sudah biasa itu factor internal.
2. Konsensus
Jika yang lain umumnya tidak seperti orang itu,maka orang itu terpengaruh karena faktor internal. Kalau seperti yang lain, maka factor eksternal yang jadi penyebabnya.
3. Konsistensi
Makin konsisten maka itu faktor internal.

Kekeliruan teori atribusi adalah : Terlalu membesarkan faktor internal dan mengecilkan eksternal.

Jalan Pintas
Jalan pintas untuk menilai orang adalah dengan menerapkan beberapa teknik yang akan sangat membantu kita., teknik tsb adalah :

1. Persepsi Selektif
Orang-orang secara selektif menafsirkan apa yang mereka saksikan berdasarkan
kepentingan, latar belakang ,pengalaman dan sikap.
Contohnya : Produksi diperbanyak artinya akan ada perumahan karyawan menjelang lebaran.

2. Efek Halo .
Menarik kesan umum dari seseorang berdasarkan suatu karakteristik tunggal.
Contohnya : Pendiam artinya bodoh kurang mengerti dll.

3. Efek Kontras
Evaluasi atas seseorang dipengaruhi oleh perbandingan-perbandingan dengan orang lain yang berperingkat lebih tinggi atau rendah berdasarkan karakteristik yang sama.

4. Proyeksi
Melihat orang lain dianggap serupa dengan diri sendiri.

5. Berstereotipe
Menilai seseorang atas dasar persepsi terhadap kelompok orang tersebut.
Contoh ; Orang dari Indonesia tdk suka menuntut karena TKI kita seperti itu.

Generalisasi diatas hanya untuk memudahkan saja, dan tidak pasti benarnya.


Penerapan Khusus dalam Organisasi
Saling menilai sudah pasti ada dalam organisasi.

Wawancara karyawan adalah salah satu cara menilai karyawan. Kesan 5 menit pertama lebih berperan dalam menentukan sikap/penilaian thd seseorang.

Pengharapan Kinerja Pengharapan terhadap sesuatu hal sangat mempengaruhi seseorang dalam membuat hal yang diharapkan itu terjadi.

Evaluasi Kinerja Penilaian terhadap seseorang sangat tergntung terhadap Persepsi sipenilai sedangkan hasil itu sangat berpengaruh pada Promosi, kenaikan upah dan kekaryaannya.

Upaya Karyawan Penilai terhadap upaya ini sangat subyektif tapi penting sekali, karena lebih banyak problem pada sikap karyawan daripada pada kemampuannya.

Kesetiaan Karyawan Penilaian terhadap hal ini sering hanya untuk menyesuaikan dengan keinginan si penilai saja (si Boss). Yang banyak tanya atau tidak setuju dianggap tidak setia pada persh (terlepas benar atau tidaknya pendapatnya).

Hubungan antara Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual
Pengambilan keputusan oleh karyawan sangat dipengaruhi oleh persepsi mereka

Bagaimana sebaiknya keputusan diambil
Kita lihat proses berikut agar putusan lebih rasional.

Proses Pengambilan keputusan Rasional
Caranya :
1. Tetapkan masalah.
2. Identifikasi criteria keputusan.
3. Alokasikan bobot pada criteria.
4. Kembangkan alternatif.
5. Evaluasi alternatif.
6. Pilih alternatif terbaik.

Meningkatkan kreativitas pengambilan keputusan
Kreatifitas adalah kemampuan untuk menggabungkangagasan-gagasan dalam satu cara yangunik atau membuat hubungan-hubunganyang luar biasa antar gagasan-gagasan.

Potensial Kreatif : Untuk kreatif kita harus berusaha keluar dari cara yang biasa dan mencoba melihat dari cara yang lain.

Model kreatif 3 komponen.
Adalah Pendapat bahwa kreatifitas menuntut keahlian, ketrampilan berfikir kreatif dan motifasi tugas intrinsic(karena minat).

Bagaimana sebenarnya keputusan diambil dalam Organisasi
Jika masalahnya sederhana, maka bila biaya evaluasinya murah seharus digunakan model yang rasional untuk memecahkannya, tetapi umumnya keputusan yang diambil adalah yang masuk akal dan bukan yang optimal.

Rasionalitas Terbatas.
Pengambilan keputusan dengan membuat rancang bangun yang disederhanakan tanpa menangkap semua kerumitannya yang ada dari masalah tsb.

Bias dan kesalahan Umum
Bias dalam rasionalitas terbatas dan waktu yang sempit dapat terjadi, missal

1. Bias kepercayaan diri yg berlebih (Overconfidence)
Biasanya mereka meyakini lebih besar dari kemampuan mereka.

2. Bias jangkar
Sangat tertarik pada informasi awal yang terjadi akibat pengaruh gaya bicara seseorang.

3. Bias Konfirmasi
Akibat informasi yg kita ambil secara selektif dan bukan seluruhnya agar dapat menunjang putusan kita.

4. Bias ketersediaan
Kecenderungan individu untuk membuat penilaian pada informasi yg sudah tersedia yang terakhir sehingga penilaian karyawan sering dilihat pada prestasi terakhir mereka.

5. Bias Representatif
Cenderung membuat putusan pada hal yg berkesan pada mereka dahulu tanpa melihat kemungkinan hal lain yg jauh lebih baik untuk saat ini.

6. Peningkatan komitmen
Peningkatan komitmen pada putusan awal walau ada informasi yg negative.

7. Kesalahan yg tidak disengaja
Kecenderungan individu yg yakin dapat memperkirakan kemungkinan yg terjadi dari kejadian-kejadian yg tak sengaja.

8. Kutukan pemenang
Dalam lelang ,sipemenang umumnya membayar terlalu mahal.

9. Bias Peninjauan kembali
Meyakini suatu hasil yg telah terjadi itu sesuai dengan perkiraan kita padahal banyak factor yg tidak ada dalam perkiraan kita.

Intuisi
Cara intuisi sering bertentangan dengan cara rasional, banyak yang nmelakukan ini berdasarkan pengalamn mereka ketika menghadapi masalah-masalah dulu kala.
Keputusan intuisi ini dilakukan karena 8 hal, bila ;
1. Tingkat ketidak pastiannya tinggi.
2. Hanya sedikit preseden yang diikuti.
3. Variabel kurang dapat diamati secara ilmiah.
4. Fakta terbatas.
5. Tak jelas jalan yang harus diambil.
6. Data analitis kurang berguna.
7. Beberapa alternatif yang ada cukup masuk akal.
8. Waktu terbatas dan keputusan harus diambil.

Identifikasi masalah
Masalah yang tampak lebih mungkin diperhatikan daripada yang penting. Kepentingan pribadi lebih berperan, contoh;
Mana yang penting ; dana kompensasi atau lapangan kerja ?
Pendidikan tinggi atau lapangan kerja atau KB.

Pengembangan alternatif
Jarang putusan menghasilkan yang optimal maka perlu dibuat beberapa alternatif dalam keputusan itu.


Membuat pilihan
Untuk menhindari dari informasi yang terlalu banyak maka ditempuh jalan pintas penilaian dalam mengambil keputusan (Heuristik) . Kategori utam dari heuristik adalah :
Ketersediaan dan ke terwakilan., yang masing-masing menciptakan bias dalam penilaiaan.

Ketersediaan ; Manajer sering menilai bawahan dari hasil kerja akhir-akhir saja (missal 3 bulan terakhir) disbanding 9 bulan yang awal.
Heuristik ketersediaan ; cenderung untuk menilai berdasarkan data yang sudah dimiliki.

ke terwakilan ;
Menilai kemungkinan dari suatu kejadian dengan menarik analogi dan melihat situasi identikdimana sebenarnya tidak identik.
Contoh tren penjualan didasarkan pada hasil yang lalu-lalu atau kemampuan seseorang diperkirakan berdasarkan teman-teman se perguruannya.

Peningkatan Komitmen.
Peningkatan komitmen terhadap suatu keputusan yang dibuat meskipun ada informasi negatif. Dan hal ini sering dilakukan agar dianggap konsisten.

Perbedaan Individual ; Gaya pengambilan keputusan
Ada 2 Penyebab dasar yang mempengaruhi gaya individu, yaitu :
1. Kepribadian.
2. Gender.

Kepribadian :
Sikap Ke hati-hatian lebih meningkatkan komitmen (tanggung Jawab).
Individu yg orientasinya pencapaian hasil akan lebih komit karena takut gagal, tetapi mereka lebih rentan pada peninjauan hasil kerja yg bias (tak sesuai perkiraan mereka).

Gender :
1. Wanita lebih sering menganalisa keputusan yg telah diambil dari pada pria, hal ini mungkin :
2. Wanita lebih jadi tempat mengeluh.
3. Wanita lebih memperhatikan kata orang tentang mereka.
4. Wanita lebih berempati.
Perbedaan Gender ini semakin tua semakin hilang.

Hambatan organisasi
Hambatan dari organisasi adalah karena adanya penilaiaan untuk sipembuat keputusan, sehingga yang jadi hambatan adalah :

1. Evaluasi kerja.
2. Sistem Imbalan
3. Pembatasan Waktu (dead line).
4. Preseden histories.
Adalah keputusan dahulu yang jadi referensi.

Perbedaan Budaya.
Juga mempengaruhi gaya seseorang dalam kecepatan dan cara.

Bagaimana dengan Etika dalam pengambilan Keputusan
Etika adalah hal penting dalam pengambilan keputusan.

Tiga Kriteria Keputusan Etis

1. Utiliteranisme :
Keputusan dibuat untuk memberikan manfaat yang terbesar bagi jumlah yang terbesar.
Dan ini konsisten dengan tujuan-tujuan : efisiensi, produktifitas dan laba tinggi.
Misal ; Outsourcing, relokasi perusahaan.

2. Hak :
Keputusan individu atas dasar hak individu mereka.
Misal : pengungkapan masalah perusahaan terhadap pihak luar.

3. Keadilan :
Aturan-aturan harus adil dan tidak berat sebelah (missal : upah sama untuk pekerjaan yang sama)

Etika dan Budaya Nasional
Etika dan budaya suatu tempat mengakibatkan hal yang berbeda bagi suatu tindakan atau kejadian yang sama, misal korupsi.

No comments:

Post a Comment