Wednesday, October 5, 2011

Dasar – Dasar Perilaku Kelompok

PERILAKU ORGANISASI (PO) atau OB
Bab 9:
Dasar – Dasar Perilaku Kelompok

Definisi dan klasifikasi Kelompok.
Dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, bergabung untuk mencapai sasaran tertentu.

1. Formal : Kelompok kerja yang ditetapkan dan didefinisikan oleh struktur organisasi.
2. Informal : Kelompok yang tak berstruktur formal maupun secara organisasioal timbul sebagairespons terhadap kebutuhan akan kontak sosial.
3. Komando : (Pasti kelompok Tugas)
Kelompok yang terdiri ats individu – individu yang melapor secara langsung pada manajer.
4. Tugas : Dibuat untuk suatu tugas tertentu. (Memotong/lintas organisasi)
Mereka bekerja sama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
5. Kepentingan : Pekerjaan dilakukan bersama untuk tujuan khusus yg sesuai dengan kepentingan masing masing.
6. Persahabatan : Mereka berkumpul bersama karena satu atau lebih kesamaan kesamaan karakteristik.

Alasan Berkelompok :
Keamanan , Status, Harga diri, afiliasi, Kekuatan, Pencapaian Tujuan.

Tahap-tahap Perkembangan kelompok.
Model 5 Tahap.
1. Pembentukan
Cirinya : tujuan ,struktur dan kepemimpinannya siapa ? Banyak ketidak pastian.
2. Konflik
Cirinya : Walaupun terbentuk tapi ada penolakan anggota terhadap aturan
3. Normalisasi
Cirinya : perasaan Kohesif, identitas dan persahabatan/hubungan yang dekat. Ada definisi umum tentang kelompok..
4. Berkinerja
5. Cirinya : Karena fungsi sudah jelas maka dilaksanaan tugas. (pada kelompok permanen, selesai pada tahap ini)
6. Pembubaran
Cirinya : Penyelesaian aktifitas.
Pergerakan dari ke 5 tahap ini bisa maju mundur.

Model alternatif untuk Kelompok sementara dengan tengat waktu.
Sementara dengan Tengat.
Adalah Kelompok yang dibentuk untuk waktu tertentu saja.
Urutan tindakannya dalam model equilibrium tersebar adalah :
Fasa I (pertemuan pertama)
1. Arah Kelompok
2. Fasa Kelembaman (ketidak aktifan)

Fasa II (sudah separuh waktu tugas).
3. Fasa Transisi (sudah separuh waktu tugas terlampaui).

4. Transisi ke perubahan Utama

5. Transisi ke tidak aktifan.

Fasa terakhir untuk penyelesaian tugas
Hal-Hal mengenai kelompok : Peran, Norma, Status, Ukuran, Kekohesifan.
Kelompok kerja adalah sekumpulan orang yang terorganisir memiliki hal-hal mengenai ; peran, norma,status,ukuran,kekohesifan.

Peran
Seperangkat pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam unit social.
Dalam kehidupan ,seseorang melakukan beberapa peran berbeda dalam periode waktu yang sama.

1. Identitas peran : Sikap dan perilaku sebenarnya, yg konsisten dgn perannya saat itu dan bias berubah-ubah tergantung peran..
2. Persepsi peran : Bagaimana orang lain mengakui cara bertindak dlm situasi tertentu. Hal tsb dapat dipelajari atau mencontoh.
3. Harapan peran : Harapan orang lain pada kita untuk bertindak dlm situasi tertentu.
4. Kontrak tdk tertulis : Suatu kesepakatan tdk tertulis antar karyawan dan majikan tentang perilaku apa yang diharapkan dari kedua pihak.
5. Konflik peran : Keadaan saat individu dihadapkan pada pengharapan peran yg berlainan. Hal tersebut terjadi karena peran berbeda dari individu dalam satu kurun waktu.

Norma
Suatu standard perilaku yg dapat diterima yg digunakan bersama oleh kelompok,
Misalnya ; jangan mengkritik atasan dimuka umum.

Konformitas : Penyesuaian perilaku seseorang agar sesuai dengan norma kelompok.

Status :
Posisi yang didefinisikan secara sosial yang diberikan pada kelompok atau anggota kelompok lain.

Apa yang menentukan status ?

Teori karakteristik status :
Perbedaan dalam karakteristik status menciptakan hirarki dalam kelompok.

Status dan norma :
Semakin tinggi status seseorang dalam kelompok, maka konfirmitas semakin longgar dan itu mungkin selama tidak merusak pencapaian tujuan kelompok.

Perilaku menyimpang ditempat kerja :
Perilaku disengaja yang melanggar norma-norma organisasi secara signifikan dan mengancam kesejahteraan organisasi atau anggota-anggotanya.

Status dan Interaksi kelompok :
Semakin tinggi seseorang dlm kelompok maka semakin tegas, terbuka, berani. Tapi bagi yang berstatus rendah namun punya kemampuan akan tidak terakomodasi, sehingga kinerja kelompok akan berkurang.

Keadilan (Persamaan) status :
Keadilan penting sesuai dgn tingkat status yg dicapai agar organisasi lancar.
Jika harapan tidak terjadi maka keharmonisan kerja akan terganggu.
Status dan budaya :
Sangat terkait krn status di satu negara penentuannya bisa beda dng negara lain (misal : keturunan atau pendidikan atau seniorits ,dll). Sehingga status yang tinggi untuk suatu peran di satu Negara bisa tidak berarti di Negara lain.

Ukuran
Ukuran kelompok yg tdk terlalu besar malah lebih efektif dari yg besar.

Kemalasan sosial
Kecenderungan seseorang untuk mengeluarkan usaha lebih sedikit ketika bekerja secara kolektif dibandingkan jika secara individual. Semakin heterogen suatu kelompok maka semakin baik hasilnya, tetapi budaya yang beragam cukup mempersulit kerja dalam waktu pendek.

Kekohesifan/keterpaduan.
Suatu tingkat dimana para anggota kelompok saling tertarik dan termotivasi untuk tetap dalam kelompok. Kekohesifan ini berhubungan dengan produktifitas.
Pengambilan keputusan kelompok
Timbul dari keyakinan pendapat dua orang lebih baik dari satu.

Keunggulan pengambilan keputusan kelompok.
Kelompok dapat menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap dan membawa heterogenitas dalam pengambilan keputusan.

Kelemahan pengambilan keputusan kelompok.
Waktu yang lebih banyak, tekanan konformitas dan keinginan untuk diterima dalam kelompok dapat mengganggu putusan yang dibuat. Selain itu akan timbul ketidak jelasan tanggung jawab dan ada dominasi keputusan yang terjadi.

Efektifitas dan efisiensi.
Lebih akurat dari rata-rata anggota, tetapi kurang akurat disbanding anggota yang paling akurat dalam kelompok tsb. Biasanya, waktunyapun lebih lama dan kurang efisien dibanding individual.

Pemikiran kelompok dan pergeseran kelompok.
Kedua fenomena ini potensial untuk mempengaruhi kemampuan kelompok.

Pemikiran kelompok.
Fenomena yang menunjukkkan norma consensus melampaui pemikiran atas sejumlah alternative pemikiran yang lebih realistis.

1. Merasionalisasikan semua penolakan terhadap asumsi yang mereka buat.
2. Memberi tekanan langsung pada yang ragu.
3. Yang ragu akan meminimalkan keraguan mereka.
4. Ilusi dari kebulatan suara kelompok.

Pergeseran kelompok.
Perubahan resiko keputusan antara keputusan kelompok dan individu yang dibuat oleh anggota dalam kelompok dapat menjadi resiko yang konservatif atau lebih besar lagi.

Teknik-teknik pengambilan keputusan kelompok.

Kelompok yang berinteraksi :
Kelompok biasa dimana anggota berinteraksi dengan tatap muka. Hal ini dapat menekan ide-ide yang berbeda.

Tukar pikiran (Brainstorming).
Sebuah proses pembangkitan ide yang secara khusus mendorong semua alternative apapun dari tiap anggota kelompok dan sementara itu menahan kritik atas alternative-alternative tersebut.

Teknik kelompok nominal.
Sebuah metode pengambilan keputusan kelompok dimana para anggotanya bertemu secara tatap muka untuk menyatukan pemikiran mereka dengan cara sistematis tetapi independent.

Langkah-langkah yang terjadi :
1. Para anggota berkumpul sebelum ada diskusi dan menuliskan ide-ide mereka.
2. Satu ide dari masing-masing anggota di kumpulkan.
3. Ide-ide tersebut di diskusikan bersama.
4. Ide-ide tersebut diperingkat tiap anggota secara sendiri-sendiri sesuai masing-masing.
Dilakukan berulang sampai semua ide dibahas.

Pertemuan media elektronik.
Sebuah pertemuan dimana para anggota berinteraksi menggunakan computer yang dapat menjaga anonimitas dan agregasi suara.

1 comment:

  1. Izin ya admin..:)
    Yuk dapatkan hadiah ny dengan modal 20rb saja sudah bisa menikmati semua permainan poker di ARENADOMINO loh yuk langsung saja.. WA +855 96 4967353

    ReplyDelete