Thursday, May 19, 2011

TEORI Z OLEH: WILLIAM OUCHI

PERKEMBANGAN DARI TEORI Z
Pada tahun 1970-1980 banyak industri Amerika yang kehilangan pasar karena munculnya kompetitor yaitu para perusahaan-perusahaan Jepang. Maka dari iru para ahli mulai menyelidiki rahasia manjemen orang Jepang yang dapat menyaingi kekuatan negara adikuasa itu. Mulailah banyak bermunculan artikel-artikel tentang keberhasilan perusahaan Jepang teraebut. Dan ditemukanlah rahasia keberhasilan itu yang diberi nama Teori Z.
Teori Z pertama kali dicetuskan oleh William Ouchi (1981) mengatakan bahwa rasa aman (security) secara khusus punya arti penting, karyawan membutuhkan penghargaan berupa bekerja dengan bebas, promosi dan dipekerjakan selamanya. Teori Z muncul dari hasil observasi terhadap perbedaan-perbedaan, antara bekerja di perusahaan Jepang dan di perusahaan Amerika Serikat. Dalam sistem manajemen Jepang, keamanan itu terjamin karena sebagian besar pekerja memiliki masa kerja seumur hidup (lifetime employment) di satu perusahaan. Organisasi gaya Jepang ini berkomitmen pada hubungan jangka panjang tersebut, dengan tinjauan kinerja secara reguler dan tegas, yang memberikan umpan-balik yang dituntut sebagian besar karyawan, agar bisa berfungsi efektif.
Di Jepang sendiri Teori Z dimulai dengan kisah sebuah perusahaan yang sedang sekarat. Kemudian seorang muda diangkat menjadi manager pabrik. Dan Ia langsung mengundang rapat semua pekerja. Dijelaskannya, bahwa perusahaan saingan mungkin akan menghancurkan bisnis pabrik ini. Dibahasnya sebuah studi, yang menunjukkan permintaan para konsumen. Dikemukakannya betapa perusahaan perlu memperoleh untung tertentu, agar dapat terus menampung para buruh yang ada dan mengadakan investasi baru. Para pekerja paham mendengarkan dengans seksama padahal sebelumnya, mereka tak pernah tahu menahu soal ini. Mereka cuma menjalankan perintah dan menyelesaikan pekerjaannya. Mereka tak merasa jadi bagian yang integral dengan sistem yang lebih besar. Mereka tak sadar alasan apa yang mengharuskan mereka bekerja lebih keras dan lebih efisien -- kecuali untuk kepentingan perusahaan, yang seakan lepas dari kepentingan mereka sendiri.
Kini mereka diajak berdiskusi. Mereka dipercaya. Perlahan-lahan, mereka mengembangkan sikap baru. Mereka mengatur sendiri efisiensi mereka. Itu tak berarti mereka yang harus ditegur dibiarkan saja. Bahkan mereka yang tak menunjukkan ikhtiar untuk maju, atau tak mampu bekerja lebih jauh, terpaksa dilepas. Disiplin tetap. Tapi Teori Z mengajarkan, bahwa keputusan diproses berdasarkan basis yang lebih luas, tak cuma di puncak yang sempit.
APA ITU TEORI Z?
Teori Z adalah sebuah pendekatan manajemen berdasarkan kombinasi dari Amerika dan Jepang dan filosofi manajemen yang ditandai, antara lain, jangka panjang pekerjaan tetap, pengambilan keputusan secara konsensus, evaluasi dan promosi lambat prosedur, dan tanggung jawab individu dalam konteks kelompok. Teori Z lebih menekankan pada peran dan posisi pegawai atau karyawan dalam perusahaan yang dapat membuat para pekerja menjadi nyaman, betah, senang dan merasa menjadi bagian penting dalam perusahaan. Dengan demikian maka karyawan akan bekerja dengan lebih efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaannya. Semangat Dr. William Ouchi dengan theory Z nya adalah membangun loyalitas pekerja melalui mind set pekerjaan seumur hidupnya itu.
Dibawah ini bisa kita liat perbedaan dari sistem kerja di organisasi Jepang dan Amerika:
Ciri-ciri Organisasi Amerika dan Jepang
Organisasi Amerika:
1. Masa kerja jangka pendek (short-term employment)
2. Evaluasi dan promosi yang cepat
3. Jalur karir yang terspesialisasi
4. Mekanisme kontrol yang eksplisit
5. Pengambilan keputusan secara individual
6. Tanggung jawab individual
7. Keprihatinan tersegmentasi (segmented concern)
Organisasi Jepang:
1. Masa kerja seumur hidup (lifetime employment)
2. Evaluasi dan promosi yang lambat
3. Jalur karir yang tidak terspesialisasi
4. Mekanisme kontrol yang implisit
5. Pengambilan keputusan secara kolektif
6. Tanggung jawab kolektif
7. Keprihatinan keseluruhan (wholistic concern)

Jadi bisa kita lihat bahwa Teori Z merupakan pendekatan manajemen yang menggabungkan filosofi manajemen Jepang dengan budaya Amerika. Walaupun diadopsi dari Jepang, tetapi teori ini tidak myrni bentuk manajamen Jepang. Seperti bisa kita lihat teori Z menganut tanggung jawab individual, dan konsep tersebut merupakan serapan dari manajemen budaya Amerika.
Teori Z juga menekankan perkembangan hubungan kepercayaan (trust relationship) antara pemimpin dan yang dipimpin. Penekanan itu didasarkan pada asumsi bahwa motivasi orang pertama-tama bersifat internal. Namun, perasaan-perasaan itu harus diperkuat oleh komitmen jelas terhadap karyawan dari pihak majikan/pimpinan.
Teori Z melihat pengambilan keputusan kolektif dan tanggung jawab kelompok memberikan dukungan sosial yang diperlukan bagi tercapainya kinerja puncak. Hal itu terjadi lewat penciptaan rasa aman, yang memungkinkan para karyawan membangkitkan ide-ide baru tanpa takut ditolak atau takut gagal.
Tidak seperti teori XY dari McGregor. Teori Z berfokus pada sikap dan tanggung jawab dari para pekerja, sedangkan McGregor dengan Teori XY berfokus pada manajemen dan motivasi dari perspektif manajer dan organisasi. Mcgregor model, yang digunakan ribuan organisasi dan manajer di seluruh dunia yang masih belum merangkul dan Teori Z dari Ouchi menawarkan ide yang sangat baik, meskipun ia kurang sederhana keanggunan.
CIRI PERUSAHAAN YANG MENERAPKAN TEORI Z
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan beberapa ciri dari perusahaan yang menggunakan teori Z:
1. Tanggung jawab diberikan secara perorangan atau individual dan mengakui prestasi individu.
2. Karena tanggung jawab bersifat individu maka karyawan bebas bekerja menggunakan keterampilan yang dimilikinya.
3. Karyawan dipekerjakan seumur, agar terjadinya rasa aman dan loyalitas terhadap perusahaan.
4. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara konsensus atau secara terbuka. Walaupun akan memakan waktu yang lebih lama namun tingat keberhasilan pengimplementasian hasil keputusan yang didapat akan lebih tinggi karena mendapat dukungan dari mayoritas pekerja.
5. Promosi dilakukan perlahan-lahan dari bawah, dan proses evaluasi prestasi dan promosi dilakukan dengan hari-hati agar tidak menimbulkan masalah dengan para karyawan.


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI Z
Kekuatan dari teori Z ini terletak pada upaya perusahaan untuk mengikat karyawan dengan loyalitas tanpa batas, sehingga karyawan diharapkan mau bekerja dalam sikap yang penuh integritas untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Sedangkan kelemahan teori ini terletak pada saat kemampuan perusahaan menurun dalam komitmennya untuk tetap mempertahankan karyawan, apalagi saat ketidakpastian ekonomi merusak sektor financial dan bisnis perusahaan. Selain itu teori ini membutuhkan banyak pengorbanan, karena sifatnya yang holistik dan kurang sederhana.
STRATEGI UNTUK TRANSFORMASI ORGANISASI
Dalam bukunya William Ouchi menulis 12 strategi bagi organisasi Khas Amerika yang ingin mengaplikasikan Teori Z bagi perusahaannya.
1. Orang yang bersifat ragu-ragu atau skeptics tetap dijaga, karena dengan sering melibatkan orang-orang tersebut dalam pekerjaan, tanpa menganggap mereka lain, akan timbul suatu kepercayaan setelah satu sama lain saling memahami. Perusahaan harus mencoba memahami dan orang-orang tersebut harus percaya bahwa dengan adanya integritas semua masalah akan terselesaikan. Company should be able to treat people the way it would like to be treated.
2. Manajemen perusahaan harus mengaudit kembali filosofinya, dengan mengambil pelajaran pengalaman dimasa lalu dan menanyakan kepada para karyawan bagaimana perusahaan seharusnya.
3. Manajemen perusahaan harus memberitahukan hasil dari audit filosofi itu pada para pimpinan perusahaan. Dan pimpinan perusahaan harus besedia mendengarkan hasil yang didapat oleh manajemen dengan pikiran yang terbuka, sehingga dapat terjadi suatu kepercayaan antara manajemen dan pimpinan perusahaan.
4. Perusahaan harus memiliki struktur kerja yang baik dan memotivasi, sehingga saat seseorang berjuang, mereka yakin bahwa tim akan bersama berjuang dengannya.
5. Perusahaan harus membangun beberapa interpersonal skill, seperti komunikasi. Jadi karyawan tahu bagaimana harus menghormati manajer dan kapan harus menyela pembicaraan.
6. Perusahaan harus menguji diri dan sistemnya, sejauh mana Teori Z telah diimplementasikan.
7. Perusahaan menstabilkan pekerjaan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tantangan atau variasi tugas kepada karyawan.
8. Perusahaan merancang sebuah evaluasi dan promosi yang lambat.
9. Perusahaan memeperluas karyawannya dalam jalur karirnya. Maksudnya memeberikan pengalaman beberapa aspek yang berbeda sehingga orang itu tahu apa yang dilakukan setiap departemen. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan karyawan dalam perusahaan.
10. Manajemen perusahaan harus mempraktekan Teori Z ini ditingkat bawah. Mengubah kebiasaan ini tentunya harus dimulai dari atas dengan memperbaiki profesionalisme manajemen sehingga manajemen dapat melalui masalah yang akan dihadapi di tingkat bawah.
11. Perusahaan harus merancang suatu tempat dimana setiap karyawan dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan perusahaan.
12. Perusahaan harus membiasakan sikap kekeluargaan dengan setiap orang.

No comments:

Post a Comment