Tuesday, October 4, 2011

Apakah Perilaku Bisnis Itu

PERILAKU ORGANISASI (PO) atau OB

Bab I.

Tujuan dari Bab I ;

Mendeskripsikan apa yang dilakukan manajer.
Mendefinisikan OB
Menjelaskan nilai dari studi sistematik OB.
Menyusun daftar tantangan dan peluang utama bagi manajer dalam mengguna kan konsep OB.
Mengidentifikasikan kontribusi disiplin ilmu perilaku utama pada OB.
Mendiskripsikan mengapa para manajer perlu pengetahuan OB.
Menjelaskan kebutuhan akan pendekatan kontingensi bagi studi OB.
Mengidentifikasikan 3 tingkat analisis model OB.


1. Fungsi Manajemen

Manager adalah :

Orang yang mencapai tujuan organisasi melalui orang lain.

Organisasi adalah :

Suatu unit social yang dikoordinasikan secara sengaja, terdiri dari 2 atau lebih orang yang berfungsi pada suatu basis yang relatif berkesinambungan untuk mencapai tujuan atau serangkaian tujuan tertentu.

Fungsi manajer/manajemen ada 5 :

Merencanakan, mengorganisasikan ,memerintah, mengkoordinasikan dan mengendalikan.

Sekarang fungsi itu disederhanakan jadi 4 sbb :

1. Perencanaan :

Mencakup, penetapan tujuan, penegakan strategi dan pengembangan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.

Pengorganisasian :

Menetapkan apa tugas-tugas yang harus dilakukan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugas itu dikelompokkan, siapa melapor pada siapa dan dimana keputusan harus diambil.

Pemimpinan :

Mencakup hal memotivasi bawahan, mengarahkan orang lain,menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang paling efektif, dan memecahkan konflik-konflik.

Pengendalian :

Memantau kegiatan-kegiatan untuk memastikan kegiatan itu dicapai sesuai dengan yang direncanakan dan mengoreksi setiap penyimpangan yang berarti.Peran Manajemen dalam menjalankan fungsinya dibagi dalam 3 kelompok utama.:

1. Peran hubungan antar pribadi

Dengan pihak luar maupun antar sesama dan dengan atasan dan bawahan.



2. Peran informasi

Kepada sesama ,bawahan dan pihak luar.



3. Peran keputusan

1. Peran wiraswasta : memprakarsai dan mengawasi proyek-proyek baru yang menyempurnakan kinerja organisasi.

2. Peran penanggulangan masalah.

3. Peran mengalokasikan sumber daya manusia, fisik dan keuangan.

4. Peran perunding dan tawar menawar dengan unit lain untuk keuntungan bagi unitnya.



Ketrampilan yang dimiliki manajemen ada 3 :



1. Ketrampilan Teknis: Kemampuan menerapkan pengetahuan atau keahlian spesialisasi.

Ketrampilan Manusiawi : Kemampuan bekerjasama dengan memahami, dan memoti vasi orang lain, baik perorangan maupun dalam kelompok.
Ketrampilan Konseptual : Kemampuan mental untuk menganalisa dan mendiagnosis situasi rumit.



Kegiatan Manajerial yang efektif lawan yang sukses.



4 (Empat) kegiatan manajerial :



Manajemen tradisional : Mengambil keputusan, merencanakan dan mengendalikan.
Komunikasi : Mempertukarkan informasi rutin dan memproses dokumen.
Manajemen sumber daya manusia : motivasi,disiplin,mengelola konflik, staffing dan melatih.
Membentuk jaringan : Bersosialisasi, berpolitik dan berinteraksi dengan orangluar.


Manajer yang efektif membagi 4 kegiatan agak sama rata , sedangkan manajer yang cepat promosi (Sukses) lebih menekankan pada membentuk jaringan.

2. Apakah PO atau OB ? :


OB adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku didalam organisasi, kemudian menerapkannya agar organisasi bekerja dengan efektif.

Khusus OB memfokuskan pada pada 4 hal :

1. Memperbaiki produktifitas.

2. Mengurangi kemangkiran.

3. Mengurangi tingkat keluarnya (Turn over) karyawan.

4. Meningkatkan kepuasan kerja.

Pemahaman akan perilaku manusia ikut bermain dalam menentukan efektifitas seorang manajer. Organisasi perlu untuk mendapatkan dan mempertahankan karyawan berkinerja tinggi. Upah dan tunjangan bukan alasan utama ,tetapi mutu pekerjaan karyawan dan dukungan lingkungan kerja. Manajer-manajer dng ketrampilan hubungan antar pribadi yang baik mungkin membuat tempat kerja jadi lebih menyenangkan yang akhirnya akan lebih mudah merekrut dan menjadikan orang memenuhi syarat.



OB memberi tantangan dan peluang bagi manajer. OB mengenali perbedaan-perbedaan dan membantu manajer melihat nilai keanekaragaman dan praktek angkatan kerja yang mungkin perlu dibuat ketika mengelola di negara yang berbeda.

OB membantu memperbaiki kualitas dan produktivitas karyawan dengan menunjukkan pada manajer untuk memberi kuasa kepada orang-orang mereka dan juga merancang dan melaksanakan program perubahan. OB membantu juga mengelola angkatan kerja yang mengalami penciutan organisasi serta memberi panduan pada manajer untuk menciptakan iklim kerja yang etis dan sehat kepada para manajer.



3. Studi sistematik OB.



Pendekatan sistematik adalah keyakinan bahwa perilaku tidaklah bersifat acak, tetapi berasal dari dan diarahkan ke beberapa tujuan yang diyakini individu, benar atau salah , demi kepentingan terbaiknya. Perilaku dapat diramalkan bila kita tahu bagaimana orang mempersepsikan situasi dan apa yang penting baginya. Sementara perilaku itu tidak rasional bagi orang luar. Pengamat melihat perilaku tidak rasional karena dia tidak punya akses ke informasi yang sama atau tidak mempersepsikan lingkungan dengan cara yang sama. Tentu saja ada beda antar individu, tetapi ada konsistensi fundamental tertentu yang mendasari perilaku semua individu yang dapat diidentifikasikan kemudian dimodifikasi untuk mencerminkan perbedaan antar individual. Konsistensi fundamental inilah yang penting untuk meramalkan perilaku seseorang. Konsistensi fundamental ini ada yang tertulis dan ada yang tidak.

Studi sistematik memperlihatkan hubungan ,dan mencoba menghubungkan sebab dan akibat, serta menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.



kontribusi disiplin ilmu kepada bidang OB.

Disiplin ilmu yang menonjol sumbangannya pada OB adalah :

Psikologi
Sosiologi
Psikologi social
Antropologi dan
Ilmu politik.

Sumbangan psikologi terutama pada tingkat analisis individual dan mikro yang lain lebih kearah konsep makro. Lihat gambar 1.3 hal 15.

Psikologi :

Ilmu yang berupaya mengukur dan menjelaskan , dan kadang mengubah perilaku ma nusia dan binatang-binatang lain.



Sosiologi :

Studi tentang orang-orang dalam hubungan dengan manusia sesamanya.



Psikologi sosial :

Suatu bidang dalam psikologi yang memadukan konsep baik dari psikologi maupun sosiologi dan yang memusatkan perhatian pada saling mempengaruhi antar orang-orang.

Antropologi :

Studi tentang masyarakat untuk mempelajari mengenai manusia dan kegiatan mereka.

Ilmu politik :

Studi tentang perilaku individu dan kelompok dalam suatu lingkungan politik.

Beberapa hal yang mutlak dalam OB.

Untuk hal-hal dalam fisika – kimia hokum-hukum sebab akibatnya jelas ,tetapi tidak seperti itu pada manusia. Tidak semua orang bertindak sama dalam keadaan tertentu dan tidak semua orang termotivasi oleh uang untuk melakukan suatu kegiatan.

Walaupun begitu tetap saja dapat dibuatkan ramalan untuk perilaku manusia dan ada kondisi situasional yang dapat dimasukkan dalam konsep OB. Jadi ilmu OB dikembang kan dengan konsep umum dan diubah penerapannya untuk kondisi tertentu (Contingency variable). Ada kepemimpinan tertentu (partisipatif) yang cocok untuk situasi tertentu dan ada cara otokratis yang lebih cocok untuk situasi yang lainnya.



Variabel Contingency (Faktor-faktor situasional) :



Adalah variable-variabel yang memoderatkan hubungan antara variable independen dan dependen dan memperbaiki hubungan itu.


Tantangan dan Peluang untuk OB

Penyebabnya, ; persaingan global sehingga perubahan sangat cepat dan butuh penyesuaian, dan kondisi lainnya.



1. Menanggapi globalisasi :

Butuh penyesuaian dalam mengelola SDM, contoh ; 1. penempatan di luar negri (punya bawahan orang asing), 2. Dalam negri, punya atasan orang asing dan rekan kerja yang berbeda.

2. Mengelola keanekaragaman angkatan kerja. :

Meningkatnya heterogenitas organisasi dengan masuknya kelompok-kelompok yang berbeda.sehingga harus dilakukan : pelatihan yang berbeda, mengakui adanya perbedaan tetapi tidak melakukan diskriminasi.

3. Memperbaiki kualitas dan produktivitas :

Antara lain dengan :

TQM : Manajemen Mutu Total ; Suatu filsafat manajemen yang didorong oleh pencvapaian kepuasan pelkanggan secara konstan lewat perbaikan berkesinambungan atas semua proses organisasi.



Rekayasa Ulang (BPR). :Mempertimbangkan kembali bagaimana pekerjaan bisa dilakukan dan organisasi distrukturisasi seandainya kerja dan organisasi ini akan diciptakan dari nol.

4. Memperbaiki ketrampilan menangani orang :

Kita belajar untuk menjadi pendengar yang efektif, cara untuk memberi umpan balik kerja, mendelagasikan otoritas, menciptakan team yang kreatif.



5. Pemberian kuasa pada orang (Empowerment) :

Menempatkan karyawan pada tanggung dalam mengenai apa yang mereka kerjakan.

Manajer berfungsi juga sebagai ;pelatih, penasihat, sponsor, atau fasilitator dan karyawan seakan menjadi kolega atau kawan seregu.



6. Berhadapan dengan “temporariness” :

Manajer selalu memperhatikan perubahan karena tidak ada yang tetap kecuali perubahan itu sendiri. Mereka harus luwes, siap berubah.

Mengelola masa kini adalah perubahan yang berkelanjutan dalam jangka yang pan jang yang se-kali kali diselingi kemantapan dalam waktu pendek.



7. Mendorong inovasi dan perubahan :

8.Memperbaiki perilaku Etis :

Dilema Etis adalah keadaan dimana seseorang dituntut untuk menetapkan tingkah laku yang benar atau yang salah.

Kondisi ini dapat terjadi karena tekanan / tuntutan pekerjaan yang tinggi. Dewasa ini manajer harus menciptakan iklim sehat secara etis bagi para karyawannya, dimana mereka tetap berproduktivitas tinggi dengan sedikit mungkin ambiguitas menyangkut peran yang benar atau salah.

Mengembangkan suatu model OB.

Model adalah suatu abstraksi dari realitas; suatu perwakilan yang disederhanakan dari suatu dunia nyata. Ada 3 tingkat analisis dalam OB.

1. Variabel bergantung adalah :

Faktor kunci dalam OB.

Apakah Variabel bergantung itu ?

Adalah suatu tanggapan yang dipengaruhi variable bebas.



Model OB dasar terdiri dari 3 tingkat ,yaitu ;

Tingkat individual.
Tingkat Kelompok.
Tingkat organisasi.

Variabel bergantung adalah focus dari Studi OB, yaitu :

1. Produktifitas : Ukuran kinerja yang mencakup efektivitas dan effisiensi.

Efektivitas : Pencapaian tujuan.

Effisiensi : Nisbah antara keluaran effektif dengan masukkan yang diperlukan untuk

mencapainya.

2. Kemangkiran : Tidak masuk kerja tanpa laporan.

3. Tingkat keluar masuknya karyawan.

Kewarganegaraan Organisasional :

Adalah Perilaku diskresioner/lebih yang bukan merupakan persyaratan jabatan formal

seorang karyawan, tetapi berfungsi efektif terhadap perusahaan.



4. Kepuasan Kerja

Suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, yaitu :

Selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dengan banyaknya

yang mereka yakini seharusnya mereka terima.


2. Variabel bebas adalah :

Sebab yang diandalkan sebelumnya dari beberapa perubahan dalam variable bergantung.

2.1 Variabel Tingkat individual :

a) Biografis

b) Kepribadian.

c) Nilai dan sikap.

d) Kemampuan.

Variabel berikutnya yang juga berperan adalah.

a) Persepsi

b) Motivasi

c) Pembelajaran

d) Pengambilan keputusan individu

2.2 Variabel Tingkat kelompok :

Pengambilan keputusan kelompok

Komunikasi

Kelompok lain

Kepemimpinan

Struktur kelompok

Konflik

Kekuasaan dan politik

Struktur kelompok.

Tim-Tim kerja.



2.3 Variabel Tingkat system organisasi :

Budaya Organisasi

Kebijakan dan praktek sumber daya manusia.

Struktur dan disain Organisasi.

Teknologi desain kerja dan stress.

Menuju suatu model dari OB.

Jadi ke tiga tingkat variable bebas dari 3 tingkatan ini akan membuat ke 4 Variabel bergantung berreaksi.Hal inilah yang akan kita pelajari.

No comments:

Post a Comment